May 30, 2012

Rancangan Penelitian

Bentuk Rancangan Penelitian
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan pemahaman tersebut di atas, maka tujuan rancangan penelitian adalah untuk memberikan suatu rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Konsideran utamanya dalam rancangan perencanaan adalah untuk mengkhususkan mekanisme kontrol yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga jawaban atas pertanyaan akan menjadi jelas dan sahih. Rancangan penelitian lebih menekankan pada aspek baik atau tidak baik dan sangat tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan oleh peneliti, derajat pembuktian hipotesis, dan tingkat perkembangan dan ilmu pengetahuan yang menjadi perhatian. Penentuan rancangan penelitian seringkali didasarkan pada pertimbangan praktis dan kompromi peneliti terhadap cakupan area penelitiannya.

Oleh karena itu, rancangan penelitian banyak sekali ragamnya. Para ahli belum ada kesepakatan diam penggolongan rancangan penelitian. Namun demikian, secara umum rancangan penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu: rancangan penelitian tanpa perlakuan (kelompok deskriptif) dan rancangan penelitian dengan perlakuan (kelompok eksperimen).

A. Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan penelitian deskriptif pada dasarnya bertujuan untuk memberikan deskripsi dengan maksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tipe deskripsi yang dihasilkan tergantung pada banyaknya informasi yang dimiliki peneliti tentang topik sebelum proses pengumpulan data. Secara umum, biasanya rancangan deksriptif dibagi menjadi dua yaitu: rancangan eksploratori dan survei. Rancangan deskriptif yang lainnya adalah sensus atau penelitian populasi. Ciri utama dan rancangan penelitian deskriptif tidak menyatakan adanya hubungan sebab dan akibat serta tidak terlalu kompleks, karena biasanya penelitian ditujukan untuk meneliti variabel atau populasi tunggal.
1. Rancangan penelitian eksploratori
Jenis rancangan penelitian eksploratif, adalah jenis rancangan penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru dari hasil eksplorasi yang mendalam pada obyek tertentu. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu. Rancangan penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.
2. Rancangan penelitian survey
Penetapan rancangan penelitian survei bertujuan:
a. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada.
b. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.
c. Untuk membuat komparasi dan evaluasi.
d. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.

B. Rancangan Penelitian Eksperimen
Semua rancangan percobaan atau eksperimen mempunyai karakteristik sentral yaitu didasarkan pada adanya manipulasi variabel bebas dan mengukur efek pada variabel terikat. Rancangan eksperimen klasik terdiri dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen, variabel bebasnya dimanipulasi. Dalam kelompok kontrol variabel terikatnya yang diukur, maka tidak ada perubahan yang dibuat pada variabel bebasnya.
Secara umum ciri rancangan penelitian eksperimen yang baik adalah:
1. Subyek secara acak dipilih ke dalam kelompok-kelompok.
2. Peneliti merancang manipulasi yang akan diberikan pada variabel eksperimen dan dilakukan kontrol yang ketat.
3. Terdapat setidak-tidaknya dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol yang satu sama lain sebagai pembanding.
4. Selalu digunakan analisis varians untuk meminimalkan varians dan error dan memaksimumkan varians dari variable yang diteliti dan berkaitan dengan hipotesis yang ditetapkan.

Isi Rancangan Penelitian
Banyak definisi yang dikemukakan berkenaan dengan rancangan penelitian atau research design, namun apa pun bunyi definisi tersebut, rancangan penelitian pada dasarnya merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data. Komponen yang umumnya teradap dalam rancangan penelitian adalah :
1.      Tujuan penelitian
2.      Jenis penelitian yang akan digunakan
3.      Unit analisis atau populasi penelitian
4.      Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan
5.      Teknik pengambilan sampel
6.      Teknik pengumpulan data
7.      Definisi operasional variabel penelitian
8.      Pengukuran
9.      Teknik analisis data.
10.   Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner)

Pertama : Tujuan Penelitian
Yang dimaksud dengan tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu  sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitian

Kedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikan
Beberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang dicoba ditemukan jawabannya melalui penelitian deskriptif adalah sebagi berikut :
  • Bagaimana manajer menghabiskan waktu kerjanya?
  • Bagaimana sikap pegawai terhadap jadwal kerja “flex-time”?
  • Bagaimana organisasi melakukan proses seleksi pegawai ?
  • Bagaimana koordinasi kerja antar bagian dalam organisasi?

Ketiga : Unit analisis atau populasi penelitian
Individual. Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai.
Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok.
Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi.
Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah produk, berupa susu bayi.

Keempat : Rentang waktu penelitian
  1. One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali.
  2. Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam bulan

Kelima : Teknik pengambilan sampel
Secara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam dalam teknik sampling.

Keenam : Teknik Pengumpulan data
Kita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi.

Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitian
Bagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.

Kedelapan : Pengukuran variabel penelitian
Jenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Kesembilan : Teknik analisis data
Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.

Kesepuluh : Instrumen Pencarian Data
Ada beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi

Referensi :
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
http://usepmulyana.files.wordpress.com/2008/11/rancangan-penelitian.doc 



Resensi Buku - Basis Data dalam Tinjauan Konseptual



Keterangan buku:
·         Judul                     : Basis Data dalam Tinjauan Konseptual
·         Penulis                   : Edhy Sutanta
·         Penerbit                 : ANDI Yogyakarta
·         Tahun Terbit          : 2011
·         Halaman                : xxii + 266
·         Ukuran buku         : 17.3 cm x 24.5 cm
·         Berat buku            : 0.44 kg
·         Bahasa                  : Indonesia
·         Kategori                : Literatur Komputer

Isi resensi :
Kecanggihan teknologi komputer pada saat ini telah mendominisasi dalam hal pekerjaan termasuk dalam pengarsipan data-data dan kebutuhan pengolahan data untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Berbagai program komputer yang telah dibuat dengan menggunakan database dalam melakukan pengarsipan data-data membuat pekerjaan menjadi semakin mudah sehingga banyak perusahaan yang menggunakan program dalam pengarsipan data-data dengan konsep basis data dibandingkan manual. Namun dalam pembuatan program tersebut tidaklah sederhana penggunaannya sehingga banyak programmer yang masih mengalami kesulitan dalam membuat model, melakukan analisis, serta menyusun rancangan basis data yang optimal.
Buku “Basis Data dalam Tinjauan Konseptual” adalah buku karangan Edhy Sutanta dengan sebelumnya mendapatkan banyak saran, masukan, koreksi naskah oleh Prof. Dr.rer.nat. Achmad Benny Mutiara, S.Si., S.Kom. (Universitas Gunadarma Jakarta). Buku ini secara garis besar mengajarkan tentang pengarsipan data secara basis data, pandangan terhadap basis data, pemodelan data, perancangan basis data dengan teknik normalisasi, penulisan schema dan subschema, contoh studi kasus, serta aspek terkait dengan proyek pengembangan  sistem basis data dan berjumlah 266 halaman. Dimulai dengan BAB I PENDAHULUAN yang berisi “Komputer, Basis Data dan Evaluasi” pada bagian ini menjelaskan dari awal sampai akhir dari istilah komputer, perkembangan komputer, konsep basis data dan aplikasinya, data dan informasi, pengelolaan sistem informasi sampai evaluasi. Selanjutnya pada BAB II DEFINISI BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA membahas tentang definisi basis data, sistem basis data, hierarki data dan evaluasi. Kemudian pada BAB III TUJUAN PENGEMBANGAN DAN KEUNTUNGAN BASIS DATA membahas tentang tuuan dan pengembangan basis data berikut evaluasi. Pada BAB IV BATASAN ATURAN BASIS DATA berisis tentang kerangkapan, inkonsistensi, keamanan dan integritas data serta data terisolasi berikut evaluasi dari keseluruhannya. Kemudian pada tentang BAB V ARSITEKTUR BASIS DATA menjelaskan tentang macam-macam, level, antarmuka antar pandangan terhadap basis data dan evaluasi. Selanjutnya pada BAB VI PEMODELAN DATA mengenal dan mempelajari tentang model, komponen, menggambar, contoh, kelebihan dan kelemahan Entity Relation Data (ERD) berikut dengan evaluasinya. BAB VII MODEL DATA ENTITY RELATIONSHIP. Pada BAB VIII MODEL DATA SEMANTIC membahas tentang komponen, menggambar, contoh, kelebihan dan kelemahan diagram semantic berikut dengan evaluasinya. Pada BAB IX MODEL DATA HIERARCHYCAL membahas tentang komponen, menggambar, contoh, kelebihan dan kelemahan model data hierarchycal berikut dengan evaluasinya. Pada BAB X MODEL DATA NETWORK membahas tentang komponen, menggambar, contoh, kelebihan dan kelemahan model data network berikut dengan evaluasinya. BAB XI MODEL DATA RELATIONSHIP. Pada BAB XII SCHEMA DAN SUBSCHEMA BASIS DATA menjelaskan definisi, model data, diagram kerelasian antar relasi, notasi relasi schema dan subschema serta instance schema berikut dengan evaluasi dari keseluruhannya. Pada BAB XIII ASPEK PENGEMBANGAN BASIS DATA membahas tentang tujuan, langkah, analisis kelayakan pengembangan basis data dan evaluasi. Pada XIV STUDI KASUS PERANCANGAN BASIS DATA menjelaskan tentang teknik dan langkah perancangan database serta contoh studi kasus dan evaluasi.
Setelah selesai membaca dan mempelajari buku ini kita dapat menemukan berbagai kelebihan dan juga kekurangan pada buku ini. Adapun kelebihan buku ini secara garis besar kita dapat mengetahui konsep basis data, pemodelan data, perancangan basis data dengan teknik normalisasi dengan disertai gambaran-gambarannya sehingga menambah pengetahuan kita tentang basis data khususnya bagi mahasiswa Ilmu Komputer/Informatika. Tetapi buku ini memiliki keterbatasan atau mungkin kekurangan, yaitu kata-katanya bertele-tele atau tidak langsung membahas tentang hal-hal apa saja yang akan dijelaskan, terlalu banyak kata-kata mungkin akan lebih baik jika gambar-gambarnya ditambahkan agar lebih menarik dan mudah dipahami, contoh gambaran masalah tiap bab berbeda-beda sehingga untuk orang awam mungkin akan sulit untuk dipahami.
Buku ini mungkin ditujukan khususnya untuk mahasiswa jenjang sarjana bidang Ilmu Komputer/Informatika, tetapi bagi khalayak umum lainnya yang tertarik untuk mengenal dan mempelajari konsep basis data buku ini sangat cocok dimiliki untuk menunjang hal tersebut.
Terima Kasih