May 05, 2013

ALASAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE DALAM MEMBUAT APLIKASI

Apa itu Open Source Software?? dan apa keuntungan yang bisa didapat?? pertanyaan ini sering kali muncul. Banyak gerakan komunitas yang bermunculan mensosialisasikan penggunaan Open Source Software. Open Source Sofware sebagai solusi mengantisipasi dan mengurangi maraknya pembajakan software berbayar. Open Source Software didefinisikan sebagai salah satu yang dapat didistribusikan dan digunakan secara bebas-tanpa membayar biaya lisensi kepada sebuah perusahaan.

Bahkan pengguna dapat mempelajari dan melakukan modifikasi untuk membuat software tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Dari uraian di atas, kita tidak hanya bisa menggunakan open source secara bebas tetapi kita juga bisa mengembangkan open source tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita, tentunya kebebasan itu tetap bertumpu pada etika dan peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Open source mempunyai sifat bebas digunakan, bebas dipelajari, bebas dimodifikasi dan bebas disebarluaskan. Awal mula dari open source karena adanya belenngu industri software pada tahun 1971 yang menutup semua source code yang sudah terkompilasi dalam bentuk biner dan pelarangan modifikasi (eksklusif). Dimulai dari tahun 1983 lahirlah sebuah proyek GNU oleh Richard M Stallman yang kemudian pada tahun 1991 lahir GNU/Linux oleh Linus Trovalds, dari sinilah muncul gerakan free/open source sampai sekarang.

Namun, terdapat isu-isu keamanan yang dihadapi sistem open source, mencakup beberapa filosofi keamanan umum dan bagaimana membuat lebih aman sistem tersebut dari para penyusup. Beberapa pengguna komputer yang merupakan anggota dari komunitas pengguna Open Source Software (OSS) dan free software berpendapat bahwa kode program mereka lebih aman karena kelemahan kode program mereka lebih mudah ditemukan dan diperbaiki oleh pemakai program tersebut. Sementara itu, komunitas hak-hak kepemilikan berpendapat bahwa pembukaan akses ke kode program pada OSS akan memudahkan bagi beberapa kelompok tertentu untuk menyerang program tersebut.
Fitur-fitur utama dari karakteristik open source adalah kebebasan user untuk:
  • Menggunakan software sesuai keinginannya.
  • Memiliki software yang tersedia sesuai kebutuhan.
  • Mendistribusikan software kepada user lainnya.

Berkembangnya open source berkat kerjasama dan dukungan dari komunitas yang mempunyai satu kesamaan ketertarikan sehingga lahirlah sebuah komunitas yang menghasilkan distro baru. Dengan menggunakan opensurce sebetulnya banyak kelebihan yang bisa kita peroleh antara lain:
Sisi pengguna:
  • Gratis
  • Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source code nya
  • Respon yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan diperbaiki dengan lebih cepat.
Sisi developer:
  • Seluruh komunitas mau dan dapat membantu untuk membuat software anda menjadi lebih baik
  • Tidak ada biaya iklan dan perawatan program
  • Sebagai sarana untuk memperkenalkan konsep anda
  • Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
  • Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
Namun, secara keseluruhan kelebihan manfaat positif yang bisa kita peroleh dengan menggunakan Open Source, diantaranya :
  • Kreativitas : Dengan Open Source kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada.
  • Kemandirian : Kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft.
  • Tidak disandera vendor : open source menggunakan format data terbuka, sehingga data menjadi transparan dan bisa dengan bebas diproses di sistem komputer yang berbeda-beda, sambil tetap menjaga keamananya. Dengan demikian, konsumen tidak lagi terikat pada kemauan vendor untuk dapat menggunakan data-datanya.
  • Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek : Proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya: pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
  • Kualitas produk lebih terjamin : Hal ini dikarenakan evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang, sehingga kualitas produk dapat lebih baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya open source dikembangkan oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.
  • Lebih aman (secure) : Sifatnya yang terbuka membuat produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang keamanan. Secara umum, open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terkendali secara otomatis. Namun, hal ini dapat tercapai, jika security by obscurity bukan tujuan utamanya.
  • Perangkat lunak yang stabil : perangkat lunak open source jarang menyebabkan perangkat lunak yang lama mengalami kerusahan atau tidak bekerja, contohnya sistem operasi linux sangat mendukung hampir seluruh program yang ada.
  • Frekwensi Upgrade : software dari sistem operasi linux hampir semuanya dimudahkan dalam proses upgrade (harus memiliki koneksi dengan internet).
  • Penghematan :
1. Bebas biaya tambahan : Open source membebaskan kita dari biaya lisensi karena ia bersifat GNU/GPL (General Public License) yang justru membolehkan kita untuk menggunakan, mempelajari dan memodifikasi serta menyebarluaskan untuk umum. Apalagi untuk sebuah perusahaan besar yang juga menggunakan resource besar. Penggunaan software yang terlalu banyak pasti juga akan menambah biaaya/cost yang besar hanya untuk membeli software. Padahal dengan menggunakan open source biaya itu bisa ditekan seminimal mungkin.
  1. Hemat Waktu : Berapa banyak waktu yang kita sia-siakan untuk berurusan dengan virus komputer di sistem closed source (baca : Windows) ? Dengan menggunakan sistem operasi Open Source seperti 3D OS kita tidak perlu membuang waktu lagi berurusan dengan virus komputer.
  2. Hemat Biaya : Berapa banyak biaya yang perlu kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary seperti Windows, Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ?
  3. Hemat Devisa : Berapa banyak devisa negara yang harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan produk proprietary ?
  • Legalitas
1.  Membebaskan dari beban moral pembajakan : Dengan menggunakan open source kita dapat mengurangi tingkat pembajakan software berlisensi yang bisa merugikan vendor software dan merupakan beban moral bagi para pengguna software bajakan (crack).
  1. Mengurangi Tingkat Pembajakan : Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri …!!! Selain mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga ikut berkurang … :)
  2. Meningkatkan Citra Negara : Tahukah Anda bahwa pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak langsung membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan repotnya, di tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch List.

  • Transfer Knowledge

Open source yang bersifat terbuka dan dapat kita pelajari source codenya bisa kita jadikan referensi, khususnya bagi seseorang yang bergelut dengan dunia IT. Tidak mustahil jika ternyata muncul software yang lebih handal daripada software-software berlisensi. Saat ini pembajakan software yang paling besar menimbulkan kerugiannya adalah pembajakan terhadap sistem operasi. Memang, sistem operasi Microsoft Windows yang sebagian orang masih menganggap sangat mahal nmerupakan sasaran pertama dalam pembajakan software. Sementara itu, aplikasi-aplikasi lain yang digunakan dalam dunia bisnis kini juga marak dibajak, seperti Microsoft Office, Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Premiere Pro dan lain sebagainya. Pembajakan yang dilakukan memang ada yang disengaja dan ada yang tidak.
Ada pula yang kurang memahami antara membeli software dan membeli lisensi software. Hal inilah yang perlu diluruskan. Sebagian orang mempunyai pemahaman bahwa membeli lisensi software sama seperti membeli barang, setelah ia membeli, ia berhak untuk melakukan apapum terhadap barang itu, padahal yang dimaksud sebenarnya adalah ia hanya membeli lisensi dari software terserbut dimana ia dilarang untuk menjual software tersebut.

Selain membawa manfaat, tentu saja Open Source juga mempunyai kekurangan, diantaranya:
  • Kurangnya dukungan vendor : Harus diakui, masih cukup banyak vendor – baik Hardware, Software, ataupun Game – yang belum memberikan dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja cukup menghambat perkembangan Open Source.
  • Kurangnya dukungan support : Karena belum cukup memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk ditemukan. Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada Internet (baca : Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak mempunyai akses penuh pada Internet.
  • Kurangnya dukungan bisnis : Pandangan bahwa Open Source adalah gratis dan tidak bisa membaa manfaat bisnis sangat menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya dukungan dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya secara baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source menjadi lebih lambat.
  • Kurangnya promosi : Masih banyak orang yang beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal perkembangan Open Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam beberapa hal terkadang mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman ini bisa terjadi karena kurangnya promosi akan Open Source.

Peluang Open Source di Indonesia

Sejak dideklarisikan Indonesia go Open Source (IGOS) pada tanggal 30 Juni 2004 oleh Kementrian Negara Riset dan Teknologi, Kementrian Negara Pendayagunaan dan Aparatur Negara, Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Hukum dan HAM dan Departemen Pendidikan Nasional, dukungan beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta dan instansi pendidikan menyambut dengan baik, walaupun hasilnya sampai saat ini belum dirasakan maksimal.

Dari pemerintah sendiri telah menindak lanjuti tentang program tersebut, hal ini terbukti dengan banyaknya kesepakatan dan kerjasama yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk mensukseskan progran IGOS tersebut. Salah satunya kesepakatan bersama yang dilakukan IGOS dengan 18 kementerian/ departemen pada tanggal 27 Mei 2008 yang berisi tentang kometmen pimpinan instansi pemerintahan untuk mengimplementasikan software legal berbasis Open Source Software, Surat edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. SE/01/M.PAN/3/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat lunak Legal dan Open Source Software, paling lambat tanggal 31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintahan wajib menggunakan software legal, dan surat edaran no. 030/M/IV/2009 tentang tindak lanjut dari surat edaran sebelumnya. Melihat begitu antusiasnya pemerintahan terhadap IGOS ini merupakan tantangan besar bagi kita semua untuk mewujudkannya, tetapi hal ini harus ada tindak lanjut yang nyata dan benar harus dilaksanakan dan diimplemantasikan bukan hanya selogan dan kata-kata saja jika kita memang ingin mewujutkan IGO. Sampai saat ini baru 25% Pemerintahan daerah yang sudah menggunakan open source software seperti yang di sampaikan oleh bapak Engkos Kuswara, staf ahli Bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi Kementerian Riset dan Teknologi (Detik.net.com selasa, 3 Mei 2011), artinya tugas berat masih menunggu pemerintahan terutama Pemda di Indonesia hingga batas waktu yang telah di tentukan untuk menggunakansoftware legal.

Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan, sebagian telah migrasi ke open source software, karena memang di rasa banyak manfaat yang di dapat dengan penerapan dan migrasi ke open source. Menurut penelitian yang dilakukan lembaga riset Internasional Gartner (gartner.com), 85% perusahaan di dunia telah menggunakan Open Source Software, dan diharapkan sebagian besar dari sisa 15 persen lainnya akan melakukan migrasi. Di Indonesia sendiri perusahaan yang sudah megrasi sebagai contoh adalah PT. Telkom Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan masih banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan open source software.

Di dunia Pendidikan sendiri menerapkan kurikulum berbasis open sourcesebenarnya sudah ada, kurikulum pendidikan KTSP 2006 bidang ilmu komputer yaitu dengan memasukannya materi ilmu komputer berbasis Linux dan program Open Source lainnya. Sedangkan untuk mata pelajaran Pengantar TIK yang di dalamnya memuat etika dan moral dalam TIK, materi perangkat lunak pengolah kata, materi pengolahan kata software alternatif selain Microsoft Office adalah Open Office. Di Universitas sendiri banyak sekali munculnya komunitas kelompok studi linux yang ada ini menandakan antusias mahasiswa tentang open source sangat tinggi, bahkan ada beberapa universitas yang telah mencoba untuk bremigrasi. Selain beberapa dukungan diatas masih ada lagi dukungan dari luar instansi, dengan banyaknya berdirinya komunitas-komunitas pengguna linux (KPLI) di beberapa kota di Indonesia, hal ini juga menandakan bahwa ada sebagian dari kita sangat antusias dan ingin membantu pemerintah dalam mewujudkan IGOS.

Linux adalah salah satu Open Source Software yang yang paling terkenal sampai saat ini. Ada Open Source Software yang tersedia saat ini yang dapat memungkinkan Anda untuk melakukan fungsi seperti membuat dokumen dan presentasi, menjalankan server web dan database, membuat grafik. Beberapa perangkat lunak sumber terbuka yang paling efektif Buat dokumen dan presentasi seperti MS Word, Powerpoint & Excel – Solusi open source untuk MS Office adalah openoffice.org. OpenOffice.org mencakup pengolah kata, spreadsheet, presentasi manajer, dan program gambar dengan antarmuka yang mirip dengan MS Office. OpenOffice.org juga dapat bekerja pada format file dari Microsoft Office. bukan hanya itu saja ribuan bahkan jutaan aplikasi Open Source Software mulai dari dari apliasi editing gambar, video, bahkan managemen Database perusahaan yang sebanding dengan Oracle anda dapat menggunakan MySQL dapat didownload secara gratis.


ada banyak Web Server – Server yang dapat dijadikan referensi, web yang paling terkemuka di dunia saat ini adalah open source. Apache HTTPD perangkat lunak server mendukung lebih dari 65% dari server web dunia. Apache berjalan pada sistem operasi  Windows, OS / 2, Unix dan Linux.

Untuk dapat beralih menggunakan Open Source Software paling tidak User mempelajari bagaimana program itu bekerja. tapi jangan terlalu bingung karena semua aplikasi Open Source Software sudah memenuhi standar GUI (Guide User Interface) sehingga User hanya perlu untuk beradaptasi untuk kebutuhan.

Referensi

No comments:

Post a Comment