Soal bahasa Indonesia
1. a. Jelaskan perbedaan antara topik, tema dan judul
b. Jelaskan ciri-ciri ketiga hal diatas
2. a. Bagaimana langkah-langkah membuat outline
b. Sebutkan dan jelaskan macam-macam outline
3. Bagaimana cara pembatasan topik
4. a. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur alinea
b. Jelaskan ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas
c. Sebutkan dan jelaskan macam-macam alinea
Jawab
1. a. Topik merupakan inti utama tempat dalam tulis menulis dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan penulisan dan merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan.
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran, dasar cerita, yang dipercakapkan atau dipakai sebagai dasar pengarang dalam membuat suatu tulisan. Perbedaan topik dengan tema ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
Judul merupakan nama tulisan yang dipakai sebagai ciri khusus pada suatu buku atau karya sastra (drama, film, novel), bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain.
b. Topik memiliki ciri utama yaitu cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Ciri-ciri lainnya yaitu berbasik pada kompetensi penulisnya, layak untuk dibaca, permasalahan yang bersifat umum dan belum terurai.
Tema memiliki ciri-ciri bersifat menarik perhatian, dipahami dengan baik oleh penulis, bermanfaat, lebih spesifik dan terarah dalam membahas suatu masalah.
Judul memiliki ciri-ciri bersifat ringkas, padat, menjelaskan tema dan menarik, berupa gambaran global tentang arah, tujuan dan ruang lingkup tulisan.
2. a. Langkah-langkah dalam menyusun suatu kerangka karangan (outline) :
- menentukan kerangka tersebut berbentuk kerangka topik atau kerangka kalimat
- mencatat dan menentukan topik
- memecahkan topik ke dalam subtopik dan mungkin selanjutnya ke dalam sub-subtopiknya
- membuat suatu kerangka kasar terlebih dahulu
b. Macam-macam Outline (Kerangka Karangan)
A. menurut Sifat Rinciannya :
1) Kerangka Karangan Sementara Non-formal
Cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya tidak kompleks
b) Akan segera digarap
2) Kerangka Karangan Formal
a) Topiknya sangat kompleks
b) Topiknya sederhana, tetapi segera digarap
Cara kerjanya :
Rumuskan tema berupa tesis, kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.
B. Berdasarkan Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
Ada juga macam-macam outline menurut seorang penulis buku nonfiksi :
1) Outline tahapan : naskah dibuat bertahap mengalir dari umum ke khusus, dari yang mudah ke yang sulit.
2) Outline butiran : naskah dibuat berbutir-butir dalam bentuk tulisan lepas, tetapi masih dalam satu keseluruhan.
3) Outline aliran : naskah dibuat hanya dalam satu bab bahasan, lalu dibahas tuntas.
4) Outline Tanya-jawab : naskah dibuat dalam bentuk pertanyaan dan jawaban.
3. Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut :
1) Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2) Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3) Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4) Mengajukan pertanyaan apakah sector tadi masih dapat dirincci lebih lanjut atau tidak.
4. a. Alinea terdiri dari beberapa kalimat :
- Kalimat topik, merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok dalam kalimat yang bersangkutan.
- Kalimat pengembangan, merupakan kalimat-kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam topik agar tercipta adanya kesatuan gagasan.
- Kalimat penutup, merupakan kalimat yang mengakhiri suatu alinea setelah pengembangan tersebut sampai pada batas kecukupan.
- Kalimat penghubung, merupakan kalimat yang menghubungkan antara alinea satu dengan alinea lainnya agar terwujudnya kesatuan dan kepaduan antar alinea tersebut.
b. Kalimat utama atau pikiran utama itu dapat yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragaraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraph, di akhir paragaraf maupun diawal dan diakhir paragraph.
Kalimat penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
c. Macam-macam alinea :
- Alinea pembuka, merupakan bagian karangan yang pertama-tama ditemui pembaca dan disusun secara menarik, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.
- Alinea isi, merupakan bagian yang esesial dalam suatu karangan yang bertugas mengungkapkan inti permasalahan atau ide pokok beserta pengembangannya agar menjadi konkret.
- Alinea penutup, merupakan alinea-alinea yang menutup atau mengakhiri suatu karangan sehingga berisi tentang kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Alinea penutup hendaknya memperkuat gagasan pokokk, dan sekaligus menggambarkan isi karangan secara singkat.
Referensi :
Wahyu, Tri. Bahasa Indonesia. Universitas Gunadarma, 2006.
Adhie Satyo dan Rahimsyah MB. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. 2005.
http://id.wikipedia.org
http://aanvagelink.blogspot.com/
http://groups.yahoo.com/group/buku-islam/message/5723
No comments:
Post a Comment